Masa Depan Konsumen Hijau dan Praktek Pemasaran Hijau
Masalah green marketing selalu menarik dibicarakan. Beberapa survey menunjukkan semakin banyak orang yang peduli terhadap lingkungannya. Mereka juga semakin menuntut perusahaan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan lebih nyaman.
Dalam domain green marketing, keragaman latar belakang penulisnya tentang berbagai isu keberlanjutan dari berbagai perspektif teoritis dan praktis berkontribusi pada keunikan sekaligus nilai tambah buku ini.
Beberapa konsep teoritis yang relevan (misalnya, berbasis sumber daya, pemasaran berorientasi hijau, resource-advantage model, orientasi pasar, segmentasi hijau, cause-related marketing, dan teori berbasis kompetensi) diusulkan.
Keberlanjutan telah menjadi perhatian global, di mana bisnis yang diperlukan untuk menciptakan dan menjaga penekanan pada tiga bottom line bawah (people, planet, dan profits). PBB menetapkan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan di 2015 untuk tahun 2030. Salah satu tujuannya adalah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (Goal 12).
Contoh-contoh yang didiskripsikan meliputi pemasaran hijau di industri cat, pencucian hijau dalam bisnis ritel, dan rantai nilai hijau. Terakhir namun tidak kalah pentingnya, sebuah bab khusus dikhususkan untuk meninjau bagaimana tanggapan pemasaran hijau terhadap pertumbuhan konsumen hijau.
Buku yang terdiri dari 25 Bab ini adalah hasil dari karya kolaboratif anggota AACIM (Asian Association for Consumer Interests and Marketing-Asosiasi Asia untuk Kepentingan Konsumen dan Pemasaran) untuk mengelaborasi topik terkini tentang keberlanjutan. Ada 33 pakar dan praktisi bidang konsumen dan pemasaran terlibat dalam penulisan buku ini.
-Membumi dan Mendunia-
sumber : mix.co.id