Bogor (22/07) – Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) mengadakan webinar Inovasi Perbaikan Gizi untuk Indonesia secara online. Webinar ini merupakan rangakain Dies Natalis FEMA ke-16.

Ketua Departemen Gizi Masyarakat Prof. Sri Anna Marliyati mengungkapkan bahwa permasalahan gizi di Indonesia masih tinggi, diantaranya gizi kurang, gizi buruk, stunting, gizi micronutrient, dan gizi lebih. Melalui inovasi perbaikan gizi dapat dikembangkan berbagai upaya inovatif, seperti produk pangan maupun edukasi perbaikan gizi masyarakat di lapang sehingga dapat membantu perbaikan gizi masyarakat.

“Kunci utama Indonesia maju adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga penting untuk melakukan perbaikan gizi utamanya gizi makro dan mikro” tutur Prof. Clara Kusharto.

Salah satu sumber zat gizi yang dapat diandalkan untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia adalah pangan hewani. Lele (Clarias) menjadi pilihan Prof. Clara untuk mengembangkan inovasi dibidang gizi karena digemari mayoritas penduduk Indonesia, harganya terjangkau, mudah di budidaya, pertumbuhannya cepat, dan ukurannya besar. Hasil inovasi Prof. Clara telah teruji secara klinis dan terbukti diterima oleh masyarakat. Produk ini (clarias) dapat dengan mudah ditemukan di beberapa supermarket dan online market place.

Prof. Clara juga menuturkan bahwa perbaikan gizi dubutuhkan pada semua fase kehidupan, mulai dari fase kehamilan hingga lanjut usia.

M. Nasrul Qorib, pendiri sekaligus COE PT WAIN Health International mengatakan bahwa tanaman Torbangun dapat membantu mengurangi jumlah kasus stunting di Indonesia. Torbangun adalah tanaman lokal Indonesia yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat Batak untuk meningakatkan volume Asi. Torbangun memiliki kemampuan Laktagogum 65% lebih tinggi jika bidandingkan dengan Kapsul Fenugreek dan Maloco+B12.

Akhirnya, Prof. Ujang Sumarwan, Dekan FEMA berharap bahwa webinar ini dapat memberikan solusi pemecahan masalah gizi Indonesia dan mewujudkan tujuan SDGs no poverty dan no hunger. Beliau juga berharap bahwa webinar Inovasi Perbaikan Gizi untuk Indonesia dapat menjadi pemantik masyarakat untuk terus berinovasi.