Bukan hanya korban jiwa, akhir-akhir ini virus corona mulai mengganggu kestabilan sosial masyarakat Indonesia. Tradisi dan budaya yang sudah terbangun sejak lama terpaksa dilupakan karena banyak masyarakat yang ketakutan akan tertular virus baru ini. Pemerintah memang menghimbau masyarakatnya untuk menjaga jarak satu sama lain dan mengehentikan aktifitas sosial yang beresiko menyebabkan kerumunan, akan tetapi sebagian masyarakat Indonesia justru menanggapinya dengan pengucilan hingga penolakan terhadap korban virus corona. Hal ini justru berdampak buruk bagi usaha pemerintah dan kita semua untuk menuntaskan virus corona, pasalnya banyak dari mereka yang positif corona lebih memilih untuk bungkam ketimbang mendapat “sangsi sosial”. Selain itu, hal tersebut juga beresiko menyebabkan konflik dalam masyarakat.

Maka, mari bersama kita berseru bahwa Virus Corona adalah musuh kita bersama dan kita semua adalah korban. Jadi, jangan sampai kita terpecahbelah dan konflik hanya karena Virus Corona.

Lalu apa yang harus kita lakukan??

Kita harus saling percaya bukan saling curiga. Gunakan dialog untuk mengatasi perbedaan pendapat.

Terhadap yang sudah terinfeksi virus corona, yuk…

  1. Jaga jarak saja, tidak perlu diusir dan dikucilkan
  2. Bantulah mereka secara moral dan material sesuai kebutuhan
  3. Ikuti prosedur pemakaman saja, jangan ditolak

Terhadap pennyaluran bantuan pemerintah, mari…

  1. salurkan melalui Rt dan Rw sesuai dengan kebutuhan
  2. Rt dan Rw harus transparan agar saling percaya (trust)
  3. Jika bantuan terbatas,