Euis Sunarti. Professor di bidang ketahanan dan pemberdayaan keluarga, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Menjadi Dosen IPB sejak Tahun 1987, dan sejak Tahun 2000 melakukan penelitian dan menulis mengenai Ketahanan-kesejahteraan-pemberdayaan keluarga, juga ekologi keluarga. Besarnya pengaruh lingkungan eksternal seperti kebijakan dan pembangunan wilayah terhadap ketahanan dan kesejahteraan keluarga membawa Sunarti mendalami kebijakan public dan keluarga, serta bersama sama dengan Tim IPB mengembangkan ide pembangunan ecovillage sebagai solusi pembangunan wilayah yang ramah keluarga. Sejak mendalami kelentingan sebagai bentuk khusus ketahanan keluarga dalam kondisi krisis, Sunarti melakukan penelitian kelentingan keluarga korban bencana. Hal tersebut membawanya menjadi Kepala Pusat Studi Bencana LPPM IPB, pendiri Forum Perguruan Tinggi untuk Pengurangan Risiko Bencana (FPT-PRB), Koordinator Penelitian FPT-PRB, menjadi inisiator dan deklarator pendirian Platform Nasional (PLanas) PRB, Ketua Kelompok Kerja sociodemografi IABI (Ikatan Ahli Bencana Indonesia), dan menjabat Dewan Pengarah Planas PRB (2015-2017). Sejak Tahun 2005 (sampai sekarang) Sunarti menjabat sebagai Sekretaris Senat Akademik Fakultas Ekologi Manusia IPB. Secara insidentil Sunarti menjadi narasumber berbagai seminar dan workshop pada beberapa Kementerian Lembaga terkait (BKKBN, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Bappenas). Tahun 2013 Sunarti mempublikasikan tiga buah karya yaitu 1) Family Kit Ketahanan Keluarga, 2) BUku Potret Ketahanan Keluarga Indonesia di Wilayah Khusus, 3) Potret Ketahanan Keluarga menurut Keragaman Pola Nafkah. Pada Tahun 2013 presentasi dua paper hasil penelitian pada konferensi International CWF (Community, Work, Family) di Sydney dan Tahun 2014 mempresentasikan dua paper pada Konferensi International WFRN (Work Family Researcher Network) di New York. Pada Tahun 2014 Sunarti menjadi Tim Ahli BP3AKN dalam perumusan Peraturan Daerah Jawa Barat No 19 Tahun 2014 tentang Pembangunan Ketahanan Keluarga di Jawa Barat, serta implementasinya berupa penyusunan modul, pelatihan ToT kepada Pelatih Motekar (Motivator Ketahanan Keluarga) tingkat provinsi, serta seleksi 1000 Motekar di 22 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Bagikan tulisan ini:
- Click to print (Opens in new window)
- Click to share on Twitter (Opens in new window)
- Click to share on Facebook (Opens in new window)
- Click to email a link to a friend (Opens in new window)
- Click to share on Tumblr (Opens in new window)
- Click to share on LinkedIn (Opens in new window)
- Click to share on Reddit (Opens in new window)
- Click to share on Pinterest (Opens in new window)
- Click to share on Pocket (Opens in new window)