Petani dan nelayan termasuk kelompok profesi yang memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan penyerapan tenaga kerja. Namun demikian, kondisi petani dan nelayan kita masih memprihatinkan. Kedua kelompok profesi tersebut sering dianggap kelas bawah. Ini berhubungan dengan karakteristik usaha pertanian dan perikanan kita yang masih mengandalkan cara-cara tradisional. Berdasarkan data Sensus Pertanian (2013), sebanyak 56% rumah tangga usaha pertanian hanya menguasai lahan < 5 ha. Demikian pula dengan nelayan yang mayoritas menggunakan armada tradisional yaitu sebesar 67% (terdiri atas 29% perahu tanpa motor dan 38% perahu motor tempel) (KKP 2016).

Kondisi tersebut diperburuk dengan rendahnya akses petani dan nelayan terhadap jaminan sosial formal, khususnya perlindungan keselamatan kerja. Padahal, kepesertaan jaminan sosial merupakan amanat Undang-Undang No 40 tahun 2004. Jaminan sosial bagi petani dan nelayan dinilai sangat penting mengingat berusaha di kedua bidang tersebut memiliki risiko yang tinggi, salah satunya adalah risiko kecelakaan kerja.

Berdasarkan isu tersebut, BPJS Ketenagakerjaan menginisasi kerja sama dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, diantaranya untuk melaksanakan penelitian terkait minat petani dan nelayan dalam program-program jaminan sosial, khususnya yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Inisiasi kerjasama ini telah dituangkan dalam Perjanjian Kerjasama yang acara penandatangananya dilaksanakan pada Selasa, 19 September 2017 bertempat di Ruang Diskusi AMG Connect, FEMA IPB.

Dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama tersebut, Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Ir. Naufal Mahfudz, MM, menyampaikan harapan agar hasil penelitian yang akan dilaksanakan dapat menjadi referensi dalam menetapkan kebijakan-kebijakan program jaminan sosial bagi petani dan nelayan. Disamping itu, Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan berharap kerjasama ini dapat dikembangkan lebih luas, mencakup aspek pendidikan, pelatihan, dan lain sebagainya.

Dekan FEMA IPB, Dr. Arif Satria, menyambut baik inisiasi BPJS Ketenagakerjaan dalam mengembangkan kerjasama ini, mengingat program-program BPJS Ketenagakerjaan masih terbilang awam bagi masyarakat, khususnya petani dan nelayan. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat mengungkap akar masalah yang dihadapi petani dan nelayan terkait kepesertaan dalam jaminan sosial, sehingga kebijakan-kebijakan BPJS Ketenagakerjaan dapat sesuai serta lebih jauh lagi, dapat menjadi salah satu pilar peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan (NHM).